Walled Garden

Diposting oleh Author on Minggu, 12 Mei 2013

walled garden 'Walled Garden' disini bukanlah tembok besar yang mengelilingi taman atau kebun sebagai pembatas wilayah. Tembok yang dimaksud adalah sekat-sekat dalam teknologi informatika seperti internet, yaitu pembatasan teknologi dan media informasi yang diberikan kepada pengguna jasa internet dengan tujuan memonopoli atau alasan mengamankan sistem informasi. Istilah walled garden sering merujuk pada 'pengkarantinaan' komputer untuk mencegah menyebarnya serangan virus atau malware, yang secara umum kita kenal dengan istilah firewall.

Dalam dunia internet, walled garden adalah lingkungan yang mengontrol pengguna atau user untuk menjelajahi internet dalam memperoleh informasi tertentu, dengan adanya walled garden ini pengguna diarahkan pada situs-situs tertentu saja, atau bahkan menutup akses terhadap situs tertentu. Pada dasarnya dunia maya internet adalah tempat bebas kemanapun kita hendak menjelajah, tetapi jasa penyedia koneksi internet [internet service provider] telah memagarinya menjadi sekat-sekat yang tidak dapat ditembus oleh user, selain dalam lingkungan terbatas tersebut dan hanya sebagian website saja yang dapat diakses.

Kita dapat membayangkan dan mengibaratkan bahwa dunia ini, dahulu kala, bebas dijelajahi oleh para penjelajah sebelum terbentuknya sekat-sekat negara; demikian pula internet, pada awal perkembangannya setiap orang bebas menjelajahi semua wilayah tanpa ada batasan tertentu, lalu muncullah perusahaan-perusahaan yang menyediakan jasa koneksi internet dengan menerapkan sistem walled garden. Dan secara tidak langsung, 'dunia internet telah lama mati', sehingga kini pengguna dapat diibaratkan sebagai sekelompok hewan ternak yang dipagari kebebasannya.

Sebagai contoh, jika anda browsing atau surfing di dunia maya, misalnya dengan menggunakan salah satu fasilitas mesin pencari Google, dan anda berada di Indonesia, informasi apa saja yang dapat anda temukan dengan mengetikkan 'keyword' pada kotak pencarian? Walhasil, yang muncul adalah situs-situs lokal yang bertebaran dari laman pertama hingga laman sekian. Anda tidak akan menemukan situs bertuliskan dalam bahasa Arab, China, Jepang, Armenia, Rusia, Thailand, atau bahasa-bahasa lainnya dalam tulisan dan bahasa mereka kecuali berbahasa Inggris, kalaupun iya ada, jumlahnya dapat dihitung dengan jari. Hampir semua situs sosial, termasuk facebook, menerapkan sistem walled garden, dimana penggunanya diharuskan login terlebih dahulu. Lalu apa bedanya dengan intranet? jika para penggunanya dikotak-kotakan.

Metoda walled garden secara luas diterapkan oleh perusahaan-perusahaan telpon nirkabel, mobile phone, smart phones, atau alat-alat wireless lainnya dengan memberikan konten terbatas kepada para pelanggannya.

Sejumlah ISP [Internet Service Provider] menerapkan sistem walled garden, termasuk AOL, Comcast dan AT&T. Baru-baru ini, telkom speedy gencar mempromosikan paket Speedy Instan, diimplementasikan sejak bulan Juni 2012, dengan menerapkan 'captive portal'. Layanan Speedy Instan adalah adalah layanan Speedy dengan koneksi "normally open"(?) yang dipasang pada target pelanggan tertentu, dimana pelanggan dapat menggunakan layanan Speedy setiap saat sesuai kebutuhan [pay-as-you-use=PAYU] tanpa abonemen bulanan. Dengan sebelumnya TELKOM melakukan instalasi Speedy terlebih dahulu terhadap jaringan hingga instalasi modem di sisi pelangan dengan kondisi siap digunakan untuk koneksi internet. Tentu saja dengan berbagai syarat dan ketentuannya.

Masalahnya, apakah walled garden ini baik atau tidak? Jawabannya, bisa 'ya' dan bisa 'tidak'. Sejumlah pengamat internet menyebutnya dengan 'closed platform atau closed ecosystem', bahkan ada yang menyebutnya dengan istilah "walled Prison"

Jika 'ya', hanya pada tempat-tempat tertentu saja, misalnya di sekolah-sekolah, kampus-kampus atau tempat-tempat umum yang menyediakan 'hotspot', dan memang (ada) sudah diterapkan sejak lama, untuk mencegah para pelajar dan mahasiswa mengakses situs-situs yang memiliki konten tidak sesuai bagi mereka. Administrator hotspot dapat menerapkan walled garden ini dengan cara bijaksana, sedangkan guru atau dosen diberi password untuk dapat mengakses internet secara bebas.

Jika 'tidak', tentu saja hal ini merupakan gejala yang tidak bagus bagi para surfer sejati yang memerlukan informasi lebih luas dan lebih mendalam tentang dunia IT, dan bagi para penganut kekebasan berinternet dengan tujuan mengembalikan karakter internet itu sendiri kepada sifat dasarnya sebagai sumber informasi dan pengetahuan yang bebas.

{ 0 komentar... read them below or add one }

Posting Komentar